Facebook Akan Hapus Pesan Kebencian pada Perempuan
Jejaring sosial Facebook pada Selasa, 28 Mei 2013, mengakui bahwa sistemnya yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pesan kebencian tak bekerja efektif. Pernyataan ini keluar setelah Facebook mendapatkan tekanan dari kelompok feminis yang menginginkan agar situs tersebut melarang akun yang menyebarkan kebencian terhadap perempuan.
Aktivis yang mengirim lebih dari 5.000 surat elektronik ke layanan iklan Facebook dan memunculkan lebih dari 60 ribu cuitan di Twitter itu juga mendorong perusahaan otomotif Nissan dan lebih dari selusin perusahaan kecil lainnya untuk menyatakan mereka akan menarik iklan dari situs tersebut.
Dalam posting-nya di blog, Facebook menyatakan, "Sistem yang bekerja untuk mengidentifikasi dan membuang pesan kebencian telah gagal bekerja seefektif yang kami inginkan, terutama di sekitar isu yang berbasis kebencian gender."
Perusahaan itu menyatakan akan mengevaluasi bagaimana menghadapi konten semacam itu, memperbarui pelatihan untuk para pegawainya, meningkatkan akuntabilitas--termasuk meminta bahwa pengguna memakai identitas riil mereka saat membuat konten itu, dan mengadakan lebih banyak komunikasi langsung dengan kelompok-kelompok perempuan dan entitas lainnya.
Kelompok-kelompok perempuan telah mengajukan keberatan pada Facebook tentang konten yang berisi kebencian terhadap wanita pada masa lalu. Namun tekanan terhadap perusahaan itu meningkat setelah pekan lalu saat aksi kolektif yang dipimpin kelompok Women, Action, and The Media; Laura Bates dari Everyday Sexism Project; dan Soraya Chemaly, seorang penulis dan aktivis, mempublikasikan surat terbuka meminta eksekutif Facebook untuk "melarang pesan kebencian berbasis gender dalam situs mereka."
Surat itu menggarisbawahi halaman Facebook dengan nama seperti "Dengan Kasar Memperkosa Kawan Anda Hanya untuk Tertawaan" dan halaman lain, termasuk gambar grafis perempuan yang dianiaya.
Kelompok-kelompok aktivis wanita meminta Facebook untuk meningkatkan pelatihan untuk mengenali dan menghapus konten tersebut jika mengandung kata-kata kasar atau ungkapan kebencian. Mereka juga meminta pengguna Facebook untuk menggunakanhashtag (#) agar dapat memberhentikan iklan yang mengandung konten kasar tersebut.
Petisi ini telah didukung hampir 224 ribu orang pada Selasa malam lalu. "Kami berpikir bahwa hal ini merupakan cara yang paling efektif untuk mendapatkan perhatian dari Facebook," kata Jaclyn Friedman, Direktur Eksekutif Women, Action, and The Media.
Aktivis yang mengirim lebih dari 5.000 surat elektronik ke layanan iklan Facebook dan memunculkan lebih dari 60 ribu cuitan di Twitter itu juga mendorong perusahaan otomotif Nissan dan lebih dari selusin perusahaan kecil lainnya untuk menyatakan mereka akan menarik iklan dari situs tersebut.
Dalam posting-nya di blog, Facebook menyatakan, "Sistem yang bekerja untuk mengidentifikasi dan membuang pesan kebencian telah gagal bekerja seefektif yang kami inginkan, terutama di sekitar isu yang berbasis kebencian gender."
Perusahaan itu menyatakan akan mengevaluasi bagaimana menghadapi konten semacam itu, memperbarui pelatihan untuk para pegawainya, meningkatkan akuntabilitas--termasuk meminta bahwa pengguna memakai identitas riil mereka saat membuat konten itu, dan mengadakan lebih banyak komunikasi langsung dengan kelompok-kelompok perempuan dan entitas lainnya.
Kelompok-kelompok perempuan telah mengajukan keberatan pada Facebook tentang konten yang berisi kebencian terhadap wanita pada masa lalu. Namun tekanan terhadap perusahaan itu meningkat setelah pekan lalu saat aksi kolektif yang dipimpin kelompok Women, Action, and The Media; Laura Bates dari Everyday Sexism Project; dan Soraya Chemaly, seorang penulis dan aktivis, mempublikasikan surat terbuka meminta eksekutif Facebook untuk "melarang pesan kebencian berbasis gender dalam situs mereka."
Surat itu menggarisbawahi halaman Facebook dengan nama seperti "Dengan Kasar Memperkosa Kawan Anda Hanya untuk Tertawaan" dan halaman lain, termasuk gambar grafis perempuan yang dianiaya.
Kelompok-kelompok aktivis wanita meminta Facebook untuk meningkatkan pelatihan untuk mengenali dan menghapus konten tersebut jika mengandung kata-kata kasar atau ungkapan kebencian. Mereka juga meminta pengguna Facebook untuk menggunakanhashtag (#) agar dapat memberhentikan iklan yang mengandung konten kasar tersebut.
Petisi ini telah didukung hampir 224 ribu orang pada Selasa malam lalu. "Kami berpikir bahwa hal ini merupakan cara yang paling efektif untuk mendapatkan perhatian dari Facebook," kata Jaclyn Friedman, Direktur Eksekutif Women, Action, and The Media.
0 comments:
Post a Comment